Trik Asik Buat Baca
Aku bersyukur terlahir dari gen yang cinta membaca. Bahkan sampai usia keduanya melewati setengah abad, orang tuaku masih selalu haus bacaan. Tidak heran kalau sejak balita aku sudah bisa baca. Sayangnya, ibu selalu marah tiap…
Aku bersyukur terlahir dari gen yang cinta membaca. Bahkan sampai usia keduanya melewati setengah abad, orang tuaku masih selalu haus bacaan. Tidak heran kalau sejak balita aku sudah bisa baca. Sayangnya, ibu selalu marah tiap…
Angin, 2014 tersisa beberapa hari lagi. Tahukah kau hal apa yang paling berkesan di tahun ini? Aku melihat senja tersenyum mengulum pantai. Uluwatu, Bali. Cuantiik sekali. Seratus kali lebih cantik dari fantasiku selama ini. Seratus…
Tiga hari lalu aku punya banyak cerita, Angin. Cerita yang bukan hanya ingin kuurai, tapi juga kutulis untukmu. Tentang pertemuanku dengan orang-orang baru, yang tak pernah sedikit pun terbesit untuk mengenal mereka. Tentang bagaimana aku…
Hati macam apa yang kau punya? Aku bertanya, hati macam apa? Yang tak pernah murka kala kuhina Tak pernah terluka saat kusayat Bahkan kuremuk berkeping-keping pun, Lubuk hatimu justru tersenyum Tulus. Hati macam apa? Aku…
Seperti sebuah kata yang hanya akan bernyawa bila menjelajahi cerita pendek, kata pun ada yang hanya pas bila disenandungkan dalam lagu. Persis sebuah puisi yang selalu mengincar diksi, atau keluarga, warga, negara, bahkan benua kata…
Saat mereka datang padaku untuk berkeluh, berkisah, menangis, tertawa, berceloteh, bercerita, atau sekadar ingin didengarkan tanpa disela; kaulah yang menampung air mataku tanpa mereka tahu, Angin. Terima kasih telah mendengar semua jerit hati yang tak…
Angin, aku sedang menghitung barisan tangis. Meski tak sebanyak kawanan hujan yang baru saja usai berfestival, bolehlah aku sedikit hiperbolis: genangan air lebih tinggi di hati dari pada tanah. Kau tahu kenapa? Karena aku baru…
Akhirnya. Kini aku memiliki alasan untuk menghentikan air mata. Air mata yang genap 36 bulan ini, selalu tumpah untukmu. Aku pun tahu akhirnya memang ada alasan darimu untuk pernah mencintaiku. Karena kini terucap dari bibir…
Ini problem yang hampir selalu dilontarkan peserta dalam pelatihan blog: takut salah. Sebulan terakhir ini ngisi pelatihan blog di beberapa komunitas, dan kata “takut salah” itu nggak pernah absen. Takut salah dalam menyampaikan sesuatu, berujung…
Ini problem yang hampir selalu dilontarkan peserta dalam pelatihan blog: takut salah. Sebulan terakhir ini ngisi pelatihan blog di beberapa komunitas, dan kata “takut salah” itu nggak pernah absen. Takut salah dalam menyampaikan sesuatu, berujung…
Angin, kenapa ya, tiba-tiba aku merasa keberatan dengan ‘sandang’ mahasiswi? Maha-siswi. Siswanya Maha. Siswi yang Maha. Jika Maha merujuk pada kata ter-, paling, tinggi, agung, atau level sesuatu; yang intinya menerjemahkan kata ‘mahasiswi’ menjadi ‘siswi…
1. Tarif Angkot Sejak bbm naik, ongkos angkot naik 1000 untuk tiap rute. misal Cibiru-Caheum dari 4000 jadi 5000, malah banyak yang mintanya 6000 pake maksa dan bertengkar dulu ama supirnya. Yang paling nyebelin itu…
Angin, mari kembali berceloteh tentang sesuatu yang, tampaknya, agak kurang disukai kawan-kawanku. Aku selalu saja kehabisan daftar nama setiap kali akan membahas ini. Si Ini, ah, no comment. Si Itu, singkat padat jelas komentarnya: kurang…
Sungguh, aku mulai benci momen ini. Jangan-jangan kebencian itu sudah bersemayam, kadarnya terus merambati tangga angka, tapi baru kusadari. Saat aliran darah bergidik pasrah. Saat mual memaksa memori muntah. Saat air mata terpaksa tumpah. Saat…
Jujur saja, sepekan ini aku agak kesal dengan ulah beberapa kawan. Berturut-turut ada kawan yang minta bantuan, ku-iya-kan, tapi mendadak cancel tanpa ada penjelasan. Bukan ingin dihormati apalagi dinomorsatukan, tapi ini soal rasa. Ngenes dan…
Jujur saja, sepekan ini aku agak kesal dengan ulah beberapa kawan. Berturut-turut ada kawan yang minta bantuan, ku-iya-kan, tapi mendadak cancel tanpa ada penjelasan. Bukan ingin dihormati apalagi dinomorsatukan, tapi ini soal rasa. Ngenes dan…
Harusnya kutulis Senin kemarin. Sayang, begitu sampai kosan, drama sakit perut melumpuhkan tenaga. Bahkan esoknya aku bedrest seharian. Gara-garanya sepele, sob. Senin sore aku terlalu bahagia bersama keempat sahabat, sampai lupa kalau nafsu makan bakso…