Kamu yang Rindu
Entah siapa yang mula-mula bercerita: Jika bulu mata jatuh, tandanya ada yang rindu Sebagian bilang, ah, cuma mitos Sebagian lagi nyinyir mencibir, itu hanya kelakar orang jadoel Tapi entah mengapa aku selalu percaya Setiap bulu…
Entah siapa yang mula-mula bercerita: Jika bulu mata jatuh, tandanya ada yang rindu Sebagian bilang, ah, cuma mitos Sebagian lagi nyinyir mencibir, itu hanya kelakar orang jadoel Tapi entah mengapa aku selalu percaya Setiap bulu…
Sering aku ternganga dengan keindahan kata ini, Ngin, Perpisahan tak selamanya tentang meninggalkan, mungkin saja itu perjumpaan kembali di suatu masa nanti. Tapi perjalanan selalu punya cara untuk memberi kejutan Ialah senyatanyata kehidupan Adakalanya penantianmu…
Ngin, Kalau kau bayangkan setaman bunganya mekar Hatimu berdebur seraya berdebar Seketika bahagia menguar Rindu seakan habis terbakar Bahkan kau curi cari tawanya yang melebar Saat tak sengaja kau berjumpa Atau sekadar mendengar suara tanpa…
Kalau aku bilang: pengen makan Itu belum tentu aku lapar Persis aku peduli padamu bukan lantas aku suka Juga sama ketika kau memberi perhatian lebih, Aku tidak akan langsung ge-er Apalagi cinta.. Ah, Aku tak…
Pernah menikah belum tentu kau tahu bagaimana cara menikah. Apalagi, menikahi hati.
Apa artinya kehidupan yang bahkan bisa dibeli, bila hati tak pernah bertemu musim semi? Salam Damai, 🙂
“Hai, kau masih betah beralama-lama melamun?” “Ah, Kau! Lama tak melihatmu. Apa kabar, Kau?” “Kurang baik. Aku sedang ditugaskan untuk berhembus lebih kencang dari biasanya, di daratan Barat sana.” “Berhembus lebih kencang?” “Hu’um” “Di daratan…
“Hai, kau masih betah beralama-lama melamun?” “Ah, Kau! Lama tak melihatmu. Apa kabar, Kau?” “Kurang baik. Aku sedang ditugaskan untuk berhembus lebih kencang dari biasanya, di daratan Barat sana.” “Berhembus lebih kencang?” “Hu’um” “Di daratan…
Bahkan lemahnya badan yang terkulai di pembaringan pun, justru menyadarkanku untuk menikmati kebahagiaan. Kesempatan ini sejatinya bukan pertama, malah aku sendiri tak mampu menghitung sudah berapa ratus kali penyakit ini tumbuh, mati, lalu tumbuh lagi.…
œHai, kenapa kamu menangis? akhirnya dia datang. Angin. Dulu aku pernah bilang kalau sahabat yang selalu ada itu dia. Ya, angin. Meski kadang kedatangannya hanya menjaili, tapi dia tidak pernah menyakiti.
“Hujan. Huhf.. Kenapa harus turun sekarang?”, dia tak berhenti merutuki anugrah langit yang baru saja turun. Memang, kadang aku juga kesal dengan makhluk bernama hujan ini. Selain menghambat aktivitas, hujan juga pandai menyayat hati. Tapi…
Waktumu habis. Saatnya pulang, Dam! makhluk yang paling suka mengagetkan itu kembali menguntit. Temanku juga sudah datang. Dia akan membersamaimu di bus, agar Kau sejenak terlelap. belum sempat kurespon, ceracaunya terus saja tak berjeda. Temanmu…
Waktumu habis. Saatnya pulang, Dam! makhluk yang paling suka mengagetkan itu kembali menguntit. Temanku juga sudah datang. Dia akan membersamaimu di bus, agar Kau sejenak terlelap. belum sempat kurespon, ceracaunya terus saja tak berjeda. Temanmu…